• Beranda
  • Artikel dan Esai
  • Akademik
    • Beasiswa dan Kepemudaan
    • Tugas Kuliah
    • Soon
  • Puisi
  • Cerpen
  • Pidato
  • Jajan Yuk!
  • Excel
instagram facebook youtube Google+ bloglovin Email

Aksara Fauzi

"Aku hadir saat mata terpejam..."

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/1043447/big/

Setiap orang tidak bisa sekedar menjalani kehidupan tanpa melihat orang lain. Pasalnya, kegiatan setiap manusia akan selalu berhubungan dengan orang lain. Namun, yang lebih utama adalah mengutamakan kegiatan kemanusiaan. Kegiatan ini tidak hanya sekedar memberikan kepedulian atau ikut merasakan apa yang orang lain rasakan, tetapi juga berorientasi untuk membantu orang lain dan meningkatkan silaturahmi dengan sesama.
Orang melakukan kegiatan kemanusiaan tidak menunggu kesuksesan terlebih dahulu. Namun, kegiatan ini dapat dilakukan oleh siapapun dalam kondisi apapun. Berbagai kegiatan dapat dilakukan dalam mendukung kegiatan kemanusiaan.
http://radaronline.co.id/wp-content/uploads/Kita sudah tentu tahu, siapa yang sangat berperan aktif dalam kegiatan kemanusiaan. PMI, yap! Ini adalah organisasi yang selalu bergerak cepat dalam hal kemanusiaan. Tidak mengenal waktu, jarak dan cuaca, organisasi ini selalu berdiri di garda terdepan jika ada suatu bencana ataupun kejadian yang memakan banyak korban.
Salah satu kegiatan yang sangat erat kaitannya apabila kita mendengar kata PMI adalah kegiatan donor darah. Kegiatan ini berupaya untuk membantu orang lain yang kekurangan darah. Setiap darah yang disumbangkan akan sangat berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Bahkan, bantuan darah dapat pula menyelamatkan nyawa orang lain. Setetes darah akan memiliki makna yang mendalam bagi yang membutuhkan. Menyumbangkan darah tidak akan membuat seseorang kekurangan akan darah, justru membuat pendonor itu sehat dan bugar.
Tak hanya “bergelut” dalam kegiatan donor darah, PMI juga ikut berkecimpung dalam penanggulangan korban bencana alam. Ingatkah, bencana alam tsunami yang terjadi di “Serambi Mekah” 2004 silam? Apakah masih terbenak mengenai bencana gempa bumi yang mengguncang “Kota Pelajar”? Atau bahkan sudah lupa mengenai kejadian bencana alam letusan Gunung Sinabung yang membuat penduduk di sana kehilangan harta bendanya, hewan ternaknya, banyak yang mengidap penyakit ISPA, dan anak-anak kehilangan tempat bermainnya? Lantas, siapa yang dengan segera datang dan membantu para korban bencana tersebut? Ya, PMI-lah yang membantu mereka dengan rasa kepedulian dan kemanusiaan yang tinggi tanpa mengenal pamrih. Bagi PMI, senyuman korban yang telah ditolongnya adalah bayaran yang tak bisa digantikan oleh apa pun.
Namun seperti yang kita ketahui, semulia apapun niat terhadap apa yang akan kita lakukan, pasti saja ada kendalanya. Sama halnya dengan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan PMI. Kendala yang paling pokok  adalah masalah dana. Tanpa adanya dana yang cukup, PMI tidak bisa bergerak bebas. Istilah Zoon Politicon berlaku juga untuk PMI. Tanpa ada relawan-relawan yang turut membantu, mungkin PMI tidak akan pernah ada.
Selaku masyarakat yang berasaskan Pancasila, sudah sepatutnya kita membantu organisasi yang sangat memanusiakan manusia ini. Jika kita selaku masyarakat tidak bisa ikut terjun langsung bersama PMI ke medan bencana dan membantu para korban yang membutuhkan pertolongan, mengapa kita tidak membantu PMI melalui harta yang kita miliki?. Kita sudah tentu tahu, jika kita memberi hakikatnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Walaupun kita hanya memberi yang nominalnya tidak begitu besar namun ikhlas, maka kita akan menuai sesuatu yang berlipat ganda dari apa yang telah kita beri.
Maka, PMI mengadakan sebuah kegiatan yang dimaksudkan "menambal" dana untuk kegiatan kemanusiaan. Kegiatan yang bertajuk Bulan Dana PMI dengan semangat Ayo peduli bantu sesama, kita bisa membantu kegiatan kemanusiaan yang dilakukan PMI, seperti membantu para korban akibat bencana dari jauh tanpa harus ikut terjun langsung ke tempat kejadian tetapi manfaat dari apa yang kita berikan akan langsung terasa para korban. Bukan tidak mungkin, senyuman para korban yang telah kita bantu bisa menjadi pahala dan doa bagi kita sendiri.
“ Terus? Kalo pengen ngasih bantuan kirim kemana? “
Jangan bingung, karena PMI telah menyiapkan wadah untuk menampung dana dari para donatur. Para donator bisa menyalurkan bantuannya melalui bank-bank dibawah ini dengan nomor rekeningnya sebagai berikut:
1. Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomor Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
2. Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
3. Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jkarta.
“ Eh, dana itu kan Cuma digunakan buat kegiatan donor darah sama bantuan bencana alam saja. Bukankah, donor darah itu tidak setiap hari orang-orang selalu mendonorkan darahnya, terus jika bencana alam jarang terjadi berarti nanti dana nya bakalan numpuk dong. Kalau ada yang korupsi gimana? “
MUNGKIN, diantara kita ada yang berfikiran seperti itu karena wabah korupsi sudah merajalela di negeri ini. Tapi! Jangan takut, PMI memanfaatkan dana dari donator bukan hanya untuk kegiatan donor darah dan bantuan untuk korban bencana alam. Masih banyak diantara kita belum tahu betul tentang PMI. Dana yang dihimpun PMI, dipergunakan untuk kepentingan masyarakat dan untuk pengelolaan organisasi, seperti:
1. Dana biaya pertolongan dan bantuan
Dana ini digunakan untuk operasional pertolongan dan bantuan terhadap korban bencana, yaitu biaya kegiatan dan biaya pengadaan barang – barang bantuan.
2. Dana biaya Pendidikan dan latihan
Dana ini digunakan untuk memberikan keterampilan kepada tenaga – tenaga PMI, agar mampu melakukan tugas pertolongan dan bantuan di lapangan.
3. Dana biaya pembinaan organisasi
Dana ini digunakan untuk memelihara kesadaran berorganisasi para anggota dan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas anggota PMI.
4. Dana dukungan pengelolaan transfusi darah
Dana ini digunakan untuk subsidi PMI terhadap unit pelaksana teknis UTD yang ada di dalam lingkungan PMI Cabang.
5. Dana rutin
Dana ini digunakan untuk membiayai keperluan sehari – hari organisasi, dari honor petugas sampai pada biaya Markas dan pemeliharaan inventaris dan sebagainya.
Nah, Sudah jelas bukan? Hakikatnya bantuan dari donator untuk PMI ini seperti demokrasi, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi, Ayo peduli bantu sesama selagi kita mampu. Bukankah dalam harta kita itu ada harta orang lain juga, kan?. Kepedulian kita terhadap PMI, berarti kita telah membantu jutaan orang. Mau tunggu apa lagi? Ayo bantu PMI, karena kekuatan sukarelawan adalah kekuatan PMI dan senyuman para korban yang kita bantu adalah doa untuk kita semua.

http://pmidkijakarta.or.id/


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Jika bukan kita, Siapa lagi?
Sering kita melihat slogan di berbagai tempat, terutama di sekolah yang bertuliskan “Jagalah kebersihan” yang mengajak kita untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Tapi, slogan-slogan yang terpampang dimana-mana selalu diacuhkan, fungsi dari slogan itu pun hanya seperti slogan lainnya, yaitu hanya sebagai dekorasi belaka tanpa ada tindakan. Tidak bisa disangkal, pentingnya slogan ini mengingatkan kita tentang kebersihan lingkungan. Ini adalah pertanyaan besar besar untuk kita. Apakah kita menyadari sepenuh hati tentang pentingnya kebersihan lingkungan kita??
http://dedeyusupmuharom.files.wordpress.com/2013/11/Dewasa ini, kesadaran kita tentang pentingnya kebersihan lingkungan sangatlah memprihatinkan dan sangatlah buruk! Kita seperti acuh tak acuh terhadap lingkungan. Semua itu tergambar dari pemandangan lingkungan sekolah yang dicemari sampah-sampah yang berserakan. Itu sudah menjadi pemandangan kita sehari-hari. Tanpa berfikir dua kali, siswa-siswa membuang sampah sembarangan dimana-mana.
Lalu, siapa yang bertanggung jawab atas semua ini? Menjaga kebersihan lingkungan sekolah bukan hanya kewajiban penjaga sekolah maupun tukang kebersihan. Tapi menjaga kebersihan lingkungan sekolah adalah kewajiban kita semua selaku warga sekolah, seperti guru, murid, dan juga staf sekolah. Kita harus melibatka diri dalam menjaga kebersihan lingkungan. Terkadang kita lupa, bahwa kondisi ini bisa mendatangkan berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan kita semua. Menumpuknya sampah bisa menjadi penyebab berbagai macam penyakit, seperti penyakit demam berdarah karena tumpukan sampah menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah dan penyakit berbahaya dan meamtikan lainnya.
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/Masalah kebersihan lingkungan kitaa harus ambil contoh dari negara lain. Salah satunya yaitu Singapura, negara yang mayoritas penduduknya adalah kristen. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa. Disetiap sudut sekolah mereka, kebersihan lingkungan sudah terjamin. Tapi, sekarang kita lihat negara tercinta, negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Di setiap sudut sekolah, sampah berserakan dimana-mana. Sekolah yang bersih dan sehat masih sebatas “mimpi”.
Padahal, islam adalah agama yang sangat memperhatikan tentang kebersihan. Sesuai dengan sabda nabi Muhammad SAW : “Kebersihan sebagian daripada iman” dan firman Allah SWT yang termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 222.
Tetapi, jika kita menjadikan itu hanya sebatas dalil tanpa ada aksi, kita harus malu terhadap negara-negara di dunia yang bermayoritaskan penduduknya bukanlah muslim.

Jadi, kebersihan lingkungan tergantung dari kesadaran kita. Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan indah adalah tanggung jawab kita selaku manusia yang berpijak di alam ini. Ingat, menjaga kebersihan berarti mengabdi kepada tuhan. ***
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pendidikan moral sangat dibutuhkan oleh pelajar generasi ini. Bukan hanya pelajar tapi dibutuhkan oleh masyarakat dunia terutama Indonesia. Sekarang di wadah pendidikan baik itu di universitas maupun di sekolah, sepertinya pendidikan moral di kebelakangkan, di kantungi bahkan ada yang menaruhnya di dalam bak sampah. Apa gunanya mendidik intelek tanpa mendidik moral? Apakah tenaga pengajar sekarang ingin menjadikan bangsa ini intelek, kalau masalah pintar intelek binatang kalau di ajar juga bisa. Apakah tenaga pengajar sekarang ingin menjadikan bangsa kita sebagai bangsa liberalis? Membentuk manusia individu yang duduk di atas muka manusia sosial dan menduduki wajah para pendahulu? 
Seperti yang kita ketahui moral masyarakat bangsa kita saat ini sangatlah memprihatinkan. Dewasa ini nilai  kejujuran, keadilan, tolong menolong, kasih sayang sudah tertindas lesu dihujani oleh perilaku penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling menjatuhkan. Banyak terjadi adu domba dan fitnah, menipu, mengambil hak orang lain sesuka hati, dan perbuatan yang tidak bermoral lainnya. Kemerosotan moral yang demikian itu lebih mengkhawatirkan lagi, karena bukan hanya menimpa kalangan orang dewasa dalam berbagai jabatan, kedudukan dan profesinya, melainkan juga telah menimpa kepada pelajar tunas-tunas muda yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan membela kebenaran, kedilan dan perdamaian masa depan. Serta diharapkan pula para tunas bangsa tersebut bisa menjadi calon penerus tahta pemerintahan yang handal di masa depan, serta dapat mewujudkan cita-cita luhur bangsa.
http://www.moslemforall.com/wp-content/uploads/2015/03/
Turut Prihatin
Jika ada seseorang bertanya kepada penulis, “Mana yang kau pentingkan, moral atau intelek?” Penulis jelas akan memilih moral, tapi tak ada yang salah untuk memilih keduanya. Belum lama ini merebak video porno dari kalangan artis, pelajar, bahkan PNS sekalipun. Kenapa sampai ada video seperti ini? Jika bukan karena hilangnya moral bangsa. Sebenarnya walaupun jutaan maupun triliyunan video porno merebak di tanah air, tak akan berpengaruh jika punya moral.
Walaupun mereka, si pembuat viodeo porno mengetahui peraturan yang berlaku di tanah air, mengetahui kalau perbuatannya itu melanggar UU, norma maupun agama, tapi tak ada artinya jika seseorang tau peraturan tapi tak tau aturan. Perbedaan tau aturan dengan tau peraturan itu bagai langit dengan comberan. Jika pendidikan moral di negeri ini diterapkan seperti penerapan pendidikan intelek, mungkin Indonesia bisa merdeka, “merdeka yang sebenar-benarnya!” Agar pelajar, khususnya generasi muda bisa mendapatkan pendidikan moral, diperlukan tenaga pengajar yang mempunyai moral dan intelek yang baik. Tidak seperti seorang guru SMA yang baru-baru ini melakukan transaksi, membeli keperawanan siswinya yang diperdagangkan oleh siswanya sendiri.
Fakta menunjukkan bahwa generasi penerus bangsa membutuhkan pembinaan moral terutama dari keluarga dan pihak sekolah. Hal ini tercermin dari berita yang mengungkap bahwa warung internet di kota-kota besar sebagian besar dikunjungi oleh para pelajar dan mahasiswa, termasuk anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama. Akan tetapi, ternyata sebagian pengunjung tersebut, termasuk siswa SD dan SMP tidak menggunakan fasilitas internet dengan sebaik-baiknya. Mereka tidak menggunakannya untuk mencari informasi atau mempelajari hal-hal yang positif, tetapi menggunakannya untuk mendapatkan hal-hal yang negatif, seperti pornografi. Tentu fakta ini sangat meresahkan banyak pihak, terutama bagi para orang tua dan guru. Sedangkan fakta tentang runtuhnya etika kejujuran yang dikhawatirkan akan terus berlanjut, sudah menjadi berita yang tak asing lagi didengar, seperti : korupsi, penyuapan, hilangnya supremasi hukum, dsb.
https://aeymanusia.files.wordpress.com/2012/11/
Generasi muda juga seharusnya bekerja keras, karena kelak mereka akan menjadi tiang penyangga sang saka, merah putih Indonesia, menggantikan tiang yang sudah rapuh. Dalam hal menyangga sang saka, pengetahuan di perlukan agar sang saka bisa ditempatkan di tempat yang layak. Sedangkan moral di butuhkan agar sebagai tiang penyangga tidak mudah rapuh. Belum lagi sekarang jutaan, bahkan miliyaran telur rayap telah menetas. Jadi sulit mempertahankan kekokohan tiang penyangga.

Tapi tetaplah kembangkan moral! Perbanyak ilmu! Kobarkan semangat! Semangat patriotis! Semangat nasionalis! Semangat generasi muda! Semangat yang bermoral! Semangat generasi pembawa perubahan! Bagi kalian yang mengantungi moral, pergunakanlah moral kalian sebelum membusuk. Negeri ini tidak hanya membutuhkan pemuda yang pintar dalam pengetahuan, tapi pintar dalam bertindak. Semangat!***
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn137xQXNJLQ2Gpko17-o7IuinX5djQYeue-i_zmRkywTtZV6VHvjmqVvDQPqJHi9giHff5gwq3-Cxdv05Tzvrr_bm4UkJr70phDLcW6JnOD0AlXADMqqi8z-vD8xQFKuy8lZOI_GOgns/s1600/
Cianjur pada Masa Depan
Desember 2015, segenap warga Kabupaten Cianjur akan menghelat acara besar yang diadakan lima tahun sekali. Ya, masyarakat Cianjur akan mengetahui who will be the next leader of Cianjur. Walaupun acara besar itu akan dilaksanakan lima bulan ke depan, namun kini sudah banyak baligo, spanduk, maupun poster yang dilengkapi foto para calon bupati yang memenuhi setiap sudut pusat kota bahkan pedesaan.
Penulis tidak akan melakukan justifikasi dengan mengungkapkan kelebihan maupun kekurangan setiap calon, karena penulis percaya warga Cianjur yang lain jauh lebih pintar dalam menentukan siapakah yang akan menjadi pemimpin kita nantinya. Siapa pun pemenangnya, yang diharapkan warga Cianjur adalah mendapat kenyamanan, ketentraman, dan keamanan yang terjamin.
“Naha geuning kieu pamingpin urang teh?” (Mengapa seperti ini pemimpin kita?)
“Kunaon Cianjur teh jadi kieu?” (Mengapa Cianjur jadi seperti ini?)
“Mana janji basa kampanye kamari?” (Mana janji sewaktu kampanye?)
Daftar pertanyaan di atas sering terlontar saat pemimpin yang telah kita pilih ternyata tidak sesuai dengan harapan. Namun menyesal pun sudah terlambat saat itu. Maka, sebelum menyesal di kemudian hari, penulis mencoba untuk berangan-angan apa yang akan penulis lakukan jika penulis menjadi Bupati Cianjur periode 2016-2020. Mudah-mudahan menjadi doa yang dapat disampaikan pada para calon pemimpin kita. Perlu diingat, angan penulis hanya berdasarkan pada apa yang penulis lihat dan rasakan dengan kondisi Cianjur saat ini, tentu tanpa memperhitungkan statistik dan segala permasalahan yang mungkin sengaja dibuat sesungguhnya di lapangan.
Kota Santri, Masih Pantaskah?
Jika berbicara tentang Cianjur, hal yang terbersit pada pikiran kita adalah gelar yang disandangnya, ya kota santri. Gelar ini dapat disandang Cianjur karena budi pekerti, keramahtamahannya dan karena selalu “dekat” dengan Tuhan, tapi itu dulu.
http://www.beritametro.co.id/media/news/2013/07/
Sekarang seperti yang kita ketahui, moral masyarakat Cianjur saat ini sangatlah memprihatinkan. Dewasa ini nilai  kejujuran, keadilan, tolong menolong, dan kasih sayang sudah tertindas lesu dihujani oleh perilaku penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling menjatuhkan. Banyak terjadi adu domba dan fitnah, menipu, mengambil hak orang lain sesuka hati, dan perbuatan yang tidak bermoral lainnya.
Kemerosotan moral yang demikian itu lebih mengkhawatirkan lagi, karena bukan hanya menimpa kalangan orang dewasa dalam berbagai jabatan, kedudukan dan profesinya, melainkan juga telah menimpa pelajar tunas-tunas muda yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan membela kebenaran, kedilan dan perdamaian masa depan.  Diharapkan pula para tunas bangsa tersebut bisa menjadi calon penerus tahta pemerintahan yang handal pada masa depan, serta dapat mewujudkan cita-cita luhur bangsa.
Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk bisa mengembalikan generasi muda yang tersesat di jalan yang salah. Hal ini dibutuhkan perhatian dari pemerintah kabupaten ini. Seperti yang kita ketahui, begitu sulit generasi muda mencari lahan untuk mengembangkan bakat mereka. Di sinilah peran pemerintah terutama bupati untuk bisa memfasilitasi para pemuda untuk berkespresi, sehingga masa depan mereka dapat bersinar kembali.
Pendidikan yang bermutu adalah salah satu fasilitas yang dibutuhkan pemuda. Pendidikan berkualitas yang didasari untuk menciptakan watak ataupun akhlak yang berbudi pekerti akan menciptakan pemuda-pemuda yang berkualitas, baik dalam hal pengetahuan, teknologi, bahkan agama sehingga Kabupaten Cianjur ini bisa eksis kembali dengan kota santrinya dan menjadi panutan kota-kota lain baik dalam hal iptek maupun agama.
Pencemaran Udara yang Menyesakkan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9l-zyX3F33qwhayuodeXas-2BDOJNx957JhmfUFar4qrIpvu9_YJoPflkhg_ncFJWb-KWhCEYCgJbVscQxFBFvQX3eVXjBeyg7NV-qgPtXjmRFjYJqLo4SIndItWi-do4Fseq0ufn4vQ/s1600/Bersangkut paut dengan moral, masyarakat yang bermoral baik pasti mencintai lingkungannya. Masyarakat yang bermoral akan menjaga sebaik mungkin kondisi lingkungannya dari pencemaran udara yang disebabkan kurangnya penghijauan kota dan kesadaran masyarakat yang masih minim moral.
Masih berbekas dengan jelas di ingatan penulis, dingin dan segarnya udara Cianjur, sehingga jaket adalah perlengkapan penting menjelang tidur. Namun sekarang, sering penulis mendengar obrolan-obrolan para pendatang dari luar kota yang berwisata ke Cianjur, banyak yang berkata “Loh, kok Cianjur jadi panas yah?” Pernyataan itu menjadi sentilan untuk penulis selaku bagian dari masyarakat Cianjur. Adapun langkah yang akan penulis lakukan untuk mengembalikan kesegaran udara di Cianjur :
  1. Melakukan uji emisi terhadap semua jenis kendaraan (terutama angkutan umum) secara berkala dan hukuman untuk yang tidak lulus, ada dua pilihan: peremajaan atau larangan pengoperasian.
  2. Larangan merokok di angkutan umum, yang kemudian akan dikembangkan menjadi larangan merokok ditempat umum setelah pembangunan tempat-tempat khusus merokok selesai. Namun, di kabupaten yang terkenal dengan “gerbang marhamah”nya ini masih belum mempunyai tempat khusus bagi pengguna rokok sehingga, asap-asap rokok masih berkeliaran dan menyesakkan kota.
  3. Pengembalian fungsi daerah resapan air, jika Anda perhatikan banyak sekali taman kota yang dibangun, tapi tidak jelas manfaat yang ingin dicapai. Lihat taman alun-alun, taman kota pasar Ramayana, dan taman Joglo kondisinya sangat memprihatinkan dengan sampah menjadi hiasannya. Kini, lahan-lahan yang diharapkan bisa menjadi daerah resapan air telah diganti para pengembang property untuk mencapai kepuasannya menjadi lapisan semen. Pabrik-pabrik besar pun bertengger megah di setiap sudut kota tanpa menghiraukan semakin sempitnya daerah resapan air. Daerah Warungkondang yang dulunya begitu hijau karena luasnya pesawahan, kini telah menjadi beton-beton untuk bangunan pabrik.

Jika ketiga hal ini kita lakukan bersama, maka pencemaran udara yang menjadi mimpi buruk akan hilang dan digantikan dengan udara yang bersih dan sehat. Bukankah ini adalah impian kita semua?
Kualitas Sumber Daya Daerah
Terlepas dari masalah kebersihan dan pencemaran udara yang menjadi mimpi buruk masyarakat Cianjur, hal yang tak kalah pentingnya adalah pengolahan sumber daya daerah Cianjur.
Penduduk Kabupaten Cianjur yang berjumlah 2,335 juta jiwa dengan luas 3.840 km² adalah sumber daya potensial yang dapat digali untuk memperbesar pendapatan daerah Cianjur. Namun kondisi saat ini, sebagian besar dari mereka masih termasuk golongan konsumtif, hanya bisa meminta, menggunakan tanpa bisa menghasilkan. Oleh karena itu, penulis sebagai Bupati Cianjur mencoba untuk ‘membangunkan’ potensi-potensi yang tersembunyi pada tiap-tiap diri warga Cianjur.
http://www.disdikpora.baliprov.go.id/files/subdomain/disdikpora/penyerahan%20uang/
  1. Youth inspiration of Cianjur award, yaitu penghargaan yang diberikan pada warga Cianjur yang berprestasi dan mengharumkan Kabupaten Cianjur di bidang apa pun. Jangan sampai para pengharum Cianjur terbuang sia-sia tanpa ada tindakan maupun penghargaan dari pemerintah itu sendiri. Diharapkan penghargaan ini akan memacu semangat untuk dapat terus berprestasi.
  2. Menonjolkan kembali kegiatan karang taruna. Pemerintah tidak dapat setiap saat memantau warga di daerah, di sinilah karang taruna berfungsi sebagai tonggak kemajuan daerah, sarana aspirasi dan benteng pertahanan dari segala penyakit masyarakat seperti narkoba, miras, geng motor hingga perkelahian antarwarga.
  3. Pembenahan daerah wisata. Terdapat banyak sekali tempat wisata di Cianjur. Untuk wisata alam ada Cibodas, Gunung Gede, Gunung Padang namun masih kurangnya fasilitas pelayanan publik menyebabkan tempat ini relatif sepi dari pengunjung, terutama akses untuk masuk. Setelah melengkapi fasilitas serta mempermudah akses, promosi merupakan hal yang tak kalah penting, dan situs-situs seperti www.cianjurkab.go.id/ harus dapat menjadi penarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
  4. Mendidik masyarakat produktif. Bukan mencarikan lapangan pekerjaan melainkan melatih warga Cianjur agar dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan orang lain. Perlu diperhatikan, penulis sebagai bupati tidak akan menyediakan sekolah umum gratis, dan sebagai gantinya penulis akan menjadi fasilitator untuk warga yang ingin menjadi pengusaha. Caranya, pelatihan bengkel untuk mereka yang gemar “ngoprek” kendaraan, penyuluhan bercocok tanam dan berternak untuk yang tertarik menggeluti agrobisnis atau bisa disalurkan ke usaha pengolahan sampah seperti disebut di atas. Satu yang penulis gratiskan adalah buku membaca dan berhitung dengan membeli hak paten dari penulis untuk semua anak di Kabupaten Cianjur. Jika masyarakt sudah memiliki jiwa produktif, maka tidak ada lagi para lulusan universitas yang menyandang gelar sarjana mencari lapangan pekerjaan dan menjadi pengangguran.

Demikian angan penulis jika menjadi Bupati Cianjur, khususnya periode 2016-2020 ini. Jika akhlak, kebersihan dan sumber daya daerahnya telah maju maka kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran tidak akan ada lagi di kabupaten ini. Kesinkronan tiga hal ini adalah awal gebrakan revolusi untuk Cianjur pada masa mendatang. Semoga!***

Juara 2 Perlombaan Menulis Esai tk. Kab. Cianjur
Dipublikasikan di Surat Kabar Berita Cianjur Edisi Agustus 2015
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

“Waduh! Sembako mahal!”
“BBM naik!”
“Kemana pemerintah? Kok bahan-bahan pokok jadi mahal!”

Itulah beberapa pernyataan yang terlontar dari berbagai lapisan masyarakat, baik itu pedagang, petani, ibu-ibu rumah tangga, bahkan pengusaha sekali pun. Akhir-akhir ini Indonesia sedang “dilanda” kenaikan harga bahan-bahan pokok. Kenaikan tersebut sudah seperti penyakit, jika terlalu lama tidak segera diobati, maka masyarakat akan menjerit kesakitan karena dicekik oleh kenaikan tersebut.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar adalah salah satu diantara penyebab merangkak naiknya bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari. Rupiah termasuk soft currency, yaitu mata uang yang mudah berfluktuasi ataupun terdepresiasi, karena perekonomian negara asalnya relatif kurang mapan. Mata uang negara-negara berkembang umumnya adalah mata uang tipe ini, sedangkan mata uang negara maju seperti Amerika Serikat disebut hard currency, karena kemampuannya untuk mempengaruhi nilai mata uang yang lebih lemah. Karakteristik khusus mata uang soft currency adalah sensitivitasnya terhadap kondisi ekonomi internasional. Contohnya saat krisis tahun 97/98, ketika perekonomian Indonesia dalam bahaya. Begitu pula, ketika terjadi krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat, Rupiah sempat terkena imbasnya. Selain itu, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia berbagi sentimen dengan negara berkembang lainnya. Artinya, ketika sentimen terhadap negara-negara berkembang secara umum baik, maka nilai Rupiah akan cenderung menguat. Sebaliknya, ketika di negara-negara berkembang yang lain banyak kerusuhan, bencana, dan lain sebagainya, maka nilai Rupiah akan melemah.

Melemahnya nilai tukar rupiah ini sepertinya memang cukup membuat banyak pihak kewalahan. Bahkan Presiden Republik Indonesia dibuat pusing karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Oleh karena itu pemerintah harus bekerja ekstra keras agar nilai Rupiah stabil dan pada akhirnya akan berdampak pada kestabilan ekonomi, namun bukan berarti masyarakat harus berleha-leha hanya dengan menonton pemerintah yang sedang bekerja. Masyarakat juga sangat berperan aktif dalam hal ini, setiap transaksi harus dilakukan dengan mata uang rupiah. Jika kebijakan yang terdapat dalam UU No. 7 Tahun 2011 ini dijalankan tentu rupiah akan terjaga dari tekanan fluktuasi.

Kepusingan yang dirasakan Presiden Jokowi ini bukan tanpa alasan. Karena memang dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar ini akan membuat ketidakstabilan ekonomi. Meski memang bagi para pelaku eksportir, kondisi ini malah akan semakin menguntungkan mereka. sehingga tak heran jika mereka cukup banyak diuntungkan dengan adanya kenaikan nilai tukar Dollar.

Terlebih lagi, jika kita melihat masa lalu pada jaman rezim Soeharto kala itu di tahun 1998 terjadi krisis moneter dan ketika itu rupiah melemah. Tentu saja ada beberapa pihak yang kemudian merasa khawatir bahwa kejadian tersebut akan terulang kembali. Namun tentunya untuk membuat hal tersebut tidak terulang kembali peranan pemerintah sangatlah penting. Berbagai kebijakan-kebijakan memang sepertinya perlu diterapkan agar fenomena rupiah melemah ini bisa segera teratasi dan Rupiah sendiri harus dapat mengatasi kenaikan nilai Tukar Dollar yang memang menguat.

Kurs Rupiah yang melemah memiliki beragam implikasi bagi masyarakat, baik perusahaan maupun individual. Ada dampak positif dan dampak negative terhadap nilai tukar rupiah yang melemah, seperti nilai gaji dalam dollar AS meningkat, meningkatkan daya saing produk “Made in Indonesia” di luar negeri, harga barang impor naik, dan beban hutang Negara dan swasta semakin berat.

Oleh karena itu, pemerintah harus dengan segera menerapkan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk membangkitkan nilai Rupiah terhadap Dollar. Masyarakat pun harus ikut berpartisipasi dalam kebijakan-kebijakan pemerintah, jangan hanya bisa berkeluh kesah tanpa ada usaha sama sekali.***


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
https://i.ytimg.com/vi/VYfUZ-3mG1w/
Ilustrasi


Assalamualaikum wr.wb.

Dewan juri yang kami hormati! para peserta Musabaqah Syarhil Qur’an yang berbahagia, serta hadirin wal hadirat yang dimuliakan oleh Allah.

Yang pertama dan yang paling utama. Tiada pujian yang pantas kita panjatkan selain pada Allah SWT yang telah menggerak getarkan hati, jiwa dan raga, sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat berkumpul di tempat ini yang insyaAllah penuh berkah.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada junjungan kita Habibana wa Nabiyana Baginda Rasullullah Muhammad SAW , beserta keluarga dan sahabatnya,para tabiin dan tabiatnya  dan insyaallah sampai kita selaku umatnya. Amiin.

Hadirin Yang Berbahagia ....

Napoleon Hill dalam bukunya Megatrends 2000 menjelaskan, “Abad 21 merupakan Abad perkembangan Umat beragama” dapat kita saksikan, lembaga-lembaga pendidikan semakin makmur, masjid-masjid semakin menjamur, pengajian dan pengkajian tidak lagi sebatas forum dan podium melainkan sudah merabah kepada media cetak dan media elektronika. Hal itu patut untuk kita syukuri dengan mengucap Alhamdulillah. Namun sayang, disamping kemajuan yang terjadi pada abad ke-21 ternyata abad 21 telah melahirkan Dekadensi Moral, bobroknya moral yang kian meraja rela.

Hadirin yang berbahagia…

Indonesia pada saat ini sedang mengalami fase kegentingan, dimana tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah kian hari kian menurun karena para pemimpin kita banyak terjerat kasus Korupsi. Sehingga bagaimana mungkin reformasi teraplikasi sementara pemimpin kita mengalami dekadensi??. Terlebih kabar berita pada media-media masa di Indonesia tentang pencurian, tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, eksploitasi hutan, pergaulan bebas, hingga gerakan terorisme sering menjadi menu harian. Lantas timbul pertanyaan, apa yang harus kita lakukan ??? salah satu jawabannya, berikut tema yang akan kami angkat pada kesempatan kali ini, yaitu “Akhlak Rasululluh sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral” yang dilandaskan pada QS. Al – Ahzab ayat 21 :

“ Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari Akhir dan yang banyak mengingat Allah.”

          
Hadirin Yang berbahagia,

Rasulullah merupakan figure yang luhur serta contoh yang tinggi yang harus diikuti dengan sepenuh hati. Sehingga, Abu A’la al maududi dalam bukunya the prophet of islam , mengatakan he is the only one example, rasul merupakan contoh yang paling lengkap,dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia.

Karena begitu  sangat pentingnya Akhlak rasullulah serta Kebesaran sifat beliau sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu merobah masyarakat biadab menjadi beradab, berseteru menjadi satu, yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah allah ta’ala. Sehingga Michael Heart menyebutnya dalam bukunya the one hundred ranking of the most influenting person in history. Hal ini menjadi sebuah pembuktian dari sabdanya :

 Ø¥ِÙ†َّÙ…َا بُعِØ«ْتُ لاُتَÙ…ِّÙ…َ Ù…َÙƒَارِÙ…َ الاَØ®ْÙ„َاقِ

“sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”

Lantas bagaimana akhlak bangsa kita yang telah mengalami dekadensi, terutama para pemimpin kita saat ini? Jawabannya adalah masih banyak pejabat kita yang bejat yang berani melipat uang Rakyat, masih banyak aparat yang tidak amanat dan bergelimang maksiat serta masih banyak pemimpin  kita yang bergulat di kawasan Korupsi yang pekat.

Hadirin yang berbahagia...

Ditengah kegentingan Negara kita saat ini, ditengan maraknya dekadensi disemua aspek kehidupan, ini menjadi tugas kita bersama agar dapat sama-sama keluar dari lubang buaya kemudian masuk ke pintu syurga. Hal itu taklain dan tak bukan yaitu dengan kita kembali mengimplementasiak ruh Rasulullah ditengah – tengah kehidupan kita.

Sehingga dengan cara ini kita akan mampu hidup bahagia baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Negara dan bangsa. Dan Allah pun akan menganugerahkan keberkahan kepada kita semua penduduk bangsa ini. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-A’raf ayat 96 :

 
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Prof. Dr. Habibie, Presiden ke-3 RI. Beliau mengungkapkan ada 5 hal yang harus diwaspadai bagi generasi muslim saat ini, yaitu :
  1. Lemah fisik
  2. Lemah harta
  3. Lemah ilmu 
  4. Lemah akhlak, bahkan yang paling dikhawatirkan adalah
  5. Lemah aqidah


Oleh karena itu, supaya tidak terjadi kami mengajak generasi muda untuk meninggalkan budaya malas dan putus asa, Peganglah dunia untuk menggapai ridhonya, Singsingkanlah bajumu untuk menggapai cita-cita, Selamatkan negeri, jiwa, bangsa, dan agama.

Wahai pemuda harapan bangsa, ambil sampanmu arungi lautan, patahkan dayungmu tanganmu ayuhkan, robek layarmu, bajumu gunakan, gerakan sampanmu renangi lautan demi mencapai pulau impian.

Dari uraian tadi dapat kita simpulan :

1. Untuk menjadi sebuah Negara yang makmur maka setiap pemimpin wajib bercermin dan mengambil cara serta strategi Rasulullah.

2. Segudang Problematika akan semakin parah ketika langkah yang kita ambil salah, termasuk mengambil figure dalam hidup.


3. Rasulullah merupakan sosok karismatik yang kita akan dapat menemukan jawaban atas masalah yang kita hadapi termasuk Korupsi di negri ini yang sudah menggerogoti hak rakyat demi kepentingan pribadinya ketika kita kembali menghadirkan Ruh Rasullah dalam segala aktifitas kita.

Hadirin itulah yang dapat kami sampaikan..

Hidup sendirian tanpa kekasih


Cukup sekian dan terima kasih

Wassalamualaikum wr.wb.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Saat mendengar kata “Disiplin” maka pikiran yang terlintas di benak kita adalah suatu beban atau suatu tanggung jawab yang biasanya ada sanksi jika tidak mematuhi suatu hal. Dilihat dari definisinya disiplin adalah suatu sikap mematuhi semua peraturan atau tata tertib. Sikap disiplin juga diperintah oleh Allah SWT dan rosulnya sehingga agama islam dapat ditegakkan karena pemeluknya disiplin dalam menjalankan syariat-syariat islam. Disiplin merupakan modal utama untuk meraih kemajuan, semua kejayaan dan kesuksesan dimulai dengan perilaku disiplin. Sebaliknya, kegagalan atau kehancuran merupakan akibat dari tidak disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari kita harus melakukan segala hal dengan disiplin. Karena ada pepatah populer berkata “ala bisa karena biasa”. Kita lakukan saja beberapa hal kecil agar disiplin seperti setiap pagi bangun jam empat karena kita harus solat subuh. Maka walaupun rasanya malas sekali kita harus paksakan bangun dan mengerjakan solat, hal itu harus kita kerjakan setiap hari terus menerus karna merupakan peraturan yang wajib kita patuhi.

Lantas, apa sih keuntungan bagi orang yang memiliki jiwa disiplin? Diantaranya adalah timbul rasa percaya diri, merasa tenang, selalu efektif dalam segala hal, dll. Sebaliknya orang yang tidak disiplin akan memperoleh banyak keraguan dan kekecewaan misalnya santri yang tidak disiplin dalam belajar tidak akan mendapat nilai yang memuaskan.

Salah satu sikap disiplin yang paling utama adalah disiplin waktu, semua ibadah dalam islam berkaitan dengan waktu contohnya puasa walaupun sangat lapar dan haus tetap tidak boleh makan dan minum apabila belum tiba waktunya.

Disiplin dalam Pandangan Islam

Manusia akan selalu beruntung apabila senantiasa bisa menggunakan waktu untuk berbuat kebaikan. Dan sebaliknya manusia akan sangat rugi apabila dalam hidupnya hanya menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak bermanfaat seperti firman Allah dalam Q.S. Al Asr yang artinya: (1) Demi waktu (2) sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Kita bisa melihat dari isi Q.S. Al Asr ayat 1-3, betapa berharganya waktu dalam kehidupan. Pepatah arab berkata, “waktu itu seperti pedang yang siap membunuh terhadap orang-orang yang lalai”.

Sikap disiplin harus dilakukan dalam setiap kegiatan terutama ketika beribadah karena ketika ibadah sudah kita lakukan dengan disiplin maka dalam hidup sehari-haripun akan terbiasa disiplin.

Manfaat bagi Orang yang Disiplin

Jika kita sudah memiliki jiwa disiplin, maka kita akan menuai keuntungan bagi diri kita sendiri ataupun orang lain seperti :

1. Menumbuhkan kepekaan. 
Seseorang tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Sehingga seseorang tidak akan merasakan sendirian, karena dia selalu mencurahkan keluh kesahnya kepada orang-orang yang telah dipercayainya. Sehingga, seseorang akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.

2. Menumbuhkan kepedulian.
Seseorang jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Maka akan membuat seseorang dicintai orang-orang sekitarnya karena rasa kepeduliannya yang besar. Disiplin juga membuat seseorang memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.

3. Mengajarkan keteraturan. 
Seseorang jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik. Sehingga tidak ada yang namanya “stress” karena kurang bisa me-manage waktu untuk sebuah schedule.

4. Menumbuhkan percaya diri. 
Sikap ini tumbuh berkembang pada seseorang anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri. Sehingga dirinya tidak akan malu untuk berbicara didepan umum.

5. Menumbuhkan kemandirian. 
Dengan kemandirian seseorang dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Dia juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak-anak untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.

6. Menumbuhkan keakraban. 
Seseorang menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.

7. Membantu seseorang yang “sulit”. 
Kadang-kadang kita lupa pada seseorang yang berkebutuhan khusus yang memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.

8. Menumbuhkan kepatuhan. 
Hasilnya seseorang akan menuruti aturan yang ditetapkan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dalam aturan berbangsa dan bernegara atas kemauan sendiri.

Jadi, apakah masih mau berleha-leha dalam menjalani hidup? Melalaikan waktu yang terus bergulir? Dan membiarkan diri terperosok dalam “jurang” kesengsaraan karena pola hidup yang tidak disiplin?. Sebagai pemuda juga yang memiliki beban untuk memikul negeri ini yang sedang mengalami “bencana” karena pola hidup yang tidak bisa mematuhi aturan agama maupun pemerintah. Mari kita disiplin dari mulai diri sendiri, baik itu disiplin waktu, disiplin mematuhi aturan, maupun disiplin-disiplin lainnya. Ingat! Disiplin bukan beban, tapi itu adalah keharusan jika ingin “menggenggam” masa depan!.***

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
The Impact of The Science and Technology Advance
on The Islamic Senior High School Quality

Assalamualaikum wr.wb.

Your excellencess all the juries council
Your excellencess all the teacher of Islamic senior high school
Your excellencess all audiences

First of all, let’s thanks and pray to our god, Allah SWT. Who has given us mercy and blessing, so we can come and gather in this place in good condition.
Second of all, may salutation and peace always be given for our prophet, Muhammad SAW. The last messenger of god, who has guided us from the darkness, from the stupidity, and from jahilliyah to islamiyah.
Third of all, I won’t forget to say thanks to the master of ceremony, who has given me a chance to give a speech.

Ladies and gentleman...

In this opportunity, I’d like to present a speech about “The Impact of The Science and Technology Advance on The Islamic Senior High School Quality”

First, let’s see to the dynamism of Islam’s knowledgment in our country, it has been falling down from a long time. Why? Because, it’s has be declared by the International’s field work. That in Israel country, which has the majority of their inhabitant are Jewish. From one million of them, they have 1600 the master of knowledgment. And in America, which has the majority of their inhabitant are Christian. From one million of them, they have 160 the master of knowledgment. While, in our beloved country, which has the majority of inhabitant are moeslem. We just have 65 the master of knowledgment. And the moeslem of them are just 6 persons.
Whereas, before the 14th century our prophet Muhammad SAW commended to all moeslem, that we should seek the knowledge although to the China. As he said in his prophetic tradition :
اطلبواالعلم ولو بالصين
Mean : look for the knowledgment please! Although you have to go to China.

And we know, today every knowledge can be able to be found in anywhere and every time. Willy nilly, in this era, the knowledge of technology is very important for our life, and for every circle in this world. Like in the circle of school, such in our institute of Islamic senior high school, for a long time we have to be equilited with the knowledge of technology. And we have to know that the knowledge of technology give the positive effect and the negative effect for us, in particular for our Islamic senior high school quality.
And now, what the positive effect from it? With the knowledge and technology we can improve our quality. Because, with the technology we are very easy to look for the new information, and very easy to get the communication each other, and we are very easy to do everything by quick time. Till the quality of Islamic senior high school can’t be different with another school. Is it true?

Ladies and gentleman...

But beside the positive effect, the knowledge of technology also can give the negative effect for our quality and can make our quality worse than other school. As we know how many schools have fallen down with the technology. Because, the misuse of technology can damage the values of Islam religion and can damage the ideology and tradition of the one nation.
     And we have to know the resolution for this problem. And the resolution is with the faithful to our god. Because, Allah has commended us for studyng with the faithful to him. As he said in the first of Al-Alaq :

Mean : Read! In the Name of Your Lord, who has created.

And as Quraisy Sihab said in his al quran perception that “The faith without the knowledge is like the light in baby’s hand, and the knowledge without the faith is like the light in thief’s hand”
That can make the user of technology become a greedy man and very wild.

Ladies and gentleman...

We as a human, we demanded to be faithful people, which have a good character and which have knowledge of technology. Because, we as moeslem generation in Islamic senior high school, we demanded to be the best generation for this religion and for our nation. And let’s realize it with the knowledgment and technology and also with good character. Like in one of the students of islamic scholer statement :

“The nation needs the person or the human which enough knowledge and good character”

Ladies and gentleman...

So, my conclusion of my speech, that there are two effects from technology to the Islamic senior high school’s quality.
First the positive one, can make us same with another school in the quality.
Second the negative one, can damage our quality and behaviour if we as the user, use it without faithful and the good character.

Maybe, enough from my speech. Thanks a lot for your best attention.


Wassalamualaikum wr.wb.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Kiriman Lampau

Siapakah Aksa?

Siapakah Aksa?
Aku adalah apa yang kamu baca dan dengar

Ikuti dan Tanya Aku!

  • instagram
  • facebook
  • youtube
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Apa aja yang banyak dicari?

  • [Syarhil] Akhlak Rasulullah sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral
    Ilustrasi Assalamualaikum wr.wb. Dewan juri yang kami hormati! para peserta Musabaqah Syarhil Qur’an yang berbahagia, serta ha...
  • Dollar menjadi Raja
    “Waduh! Sembako mahal!” “BBM naik!” “Kemana pemerintah? Kok bahan-bahan pokok jadi mahal!” Itulah beberapa pernyataan yang terlo...
  • Disiplin, Apakah perlu?
    Saat mendengar kata “Disiplin” maka pikiran yang terlintas di benak kita adalah suatu beban atau suatu tanggung jawab yang ...
  • Beasiswa PPA 2019 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    Assalamualaikum! Hallo! Apa kabar? Semoga sehat selalu ya.. Berjumpa lagi dengan Aksa di tahun yang berbeda tapi kabar yang sama...
  • [Story Telling] Malin Kundang (+Video)
    Once upon a time, there was a poor boy named Malin Kundang. He lived with his old mother in West Sumatera. He was very nice boy but he...
  • Mengenal Pilar Budaya Cianjur
    Sejak dahulu, Kabupaten Cianjur sudah terkenal dengan budaya 3M (Maos, Mamaos, Maenpo) yang menjadi ciri Kabupaten Cianjur. Bupati Cianjur...
  • Ruksakna Iman jeung Alam (Bahasa Sunda)
    Sumber: ISNET Dina surat Ar-Rum ayat 40 deugika 42, Alloh negeskeun ka manusa, yén ‘ngayugakeun kahirupan’ , ‘nyiptakeun rejeki’ ajan...
  • Best Position Paper Asia World MUN III (Committee OIC)
    Topic : “Discussing the Roles of Member States and the OIC in Response to the Ongoing Refugee Crisis” Commit...
  • [PUISI] Tangis (W.S. Rendra)
    Tangis Karya: W.S. Rendra Ke mana larinya anak tercinta Yang diburu segenap penduduk kota? Paman Doblang! Paman Doblang! Ia la...
  • Cyberbullying, Tren Generasi Milenial Indonesia
    Source: iam1n4.com Perbincangan mengenai bullying kembali mencuat ke permukaan. Masalah kolot yang biasanya terjadi di sekolah ini b...

Postingan Terbaru!!

Ada Apa Aja?

  • Artikel dan Essai
  • Beasiswa dan Kepemudaan
  • Cerpen
  • Excel
  • Pidato
  • Puisi
  • Tugas Kuliah

Garis Waktu

  • Desember 2023 (1)
  • September 2021 (1)
  • Agustus 2021 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • Maret 2021 (3)
  • November 2020 (3)
  • Oktober 2020 (1)
  • September 2020 (1)
  • Agustus 2020 (6)
  • Juli 2020 (3)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (3)
  • April 2020 (7)
  • Maret 2020 (5)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (5)
  • November 2019 (1)
  • Oktober 2019 (1)
  • Juni 2019 (1)
  • Mei 2019 (1)
  • Maret 2019 (1)
  • Februari 2019 (1)
  • Januari 2019 (2)
  • Desember 2018 (6)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (10)
  • September 2018 (5)
  • Agustus 2018 (6)
  • Juli 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Desember 2015 (8)
  • Juli 2015 (1)
  • April 2015 (1)
  • Maret 2015 (9)

Created with by Aksara Fauzi | Helped by Someone