Pemuda yang Pintar Berpengetahuan atau Pintar Bermoral?
Pendidikan moral sangat dibutuhkan oleh pelajar generasi ini. Bukan hanya pelajar tapi dibutuhkan oleh masyarakat dunia terutama Indonesia. Sekarang di wadah pendidikan baik itu di universitas maupun di sekolah, sepertinya pendidikan moral di kebelakangkan, di kantungi bahkan ada yang menaruhnya di dalam bak sampah. Apa gunanya mendidik intelek tanpa mendidik moral? Apakah tenaga pengajar sekarang ingin menjadikan bangsa ini intelek, kalau masalah pintar intelek binatang kalau di ajar juga bisa. Apakah tenaga pengajar sekarang ingin menjadikan bangsa kita sebagai bangsa liberalis? Membentuk manusia individu yang duduk di atas muka manusia sosial dan menduduki wajah para pendahulu?
Seperti yang kita ketahui moral
masyarakat bangsa kita saat ini sangatlah memprihatinkan. Dewasa ini nilai kejujuran, keadilan, tolong menolong, kasih
sayang sudah tertindas lesu dihujani oleh perilaku penyelewengan, penipuan,
penindasan, saling menjegal dan saling menjatuhkan. Banyak terjadi adu domba
dan fitnah, menipu, mengambil hak orang lain sesuka hati, dan perbuatan yang
tidak bermoral lainnya. Kemerosotan moral yang demikian itu lebih
mengkhawatirkan lagi, karena bukan hanya menimpa kalangan orang dewasa dalam
berbagai jabatan, kedudukan dan profesinya, melainkan juga telah menimpa kepada
pelajar tunas-tunas muda yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan membela
kebenaran, kedilan dan perdamaian masa depan. Serta diharapkan pula para tunas
bangsa tersebut bisa menjadi calon penerus tahta pemerintahan yang handal di
masa depan, serta dapat mewujudkan cita-cita luhur bangsa.
Turut Prihatin |
Jika ada seseorang bertanya kepada
penulis, “Mana yang kau pentingkan, moral atau intelek?” Penulis jelas
akan memilih moral, tapi tak ada yang salah untuk memilih keduanya. Belum lama
ini merebak video porno dari kalangan artis, pelajar, bahkan PNS sekalipun.
Kenapa sampai ada video seperti ini? Jika bukan karena hilangnya moral bangsa.
Sebenarnya walaupun jutaan maupun triliyunan video porno merebak di tanah air,
tak akan berpengaruh jika punya moral.
Walaupun
mereka, si pembuat viodeo porno mengetahui peraturan yang berlaku di tanah air,
mengetahui kalau perbuatannya itu melanggar UU, norma maupun agama, tapi tak
ada artinya jika seseorang tau peraturan tapi tak tau aturan. Perbedaan tau
aturan dengan tau peraturan itu bagai langit dengan comberan. Jika pendidikan
moral di negeri ini diterapkan seperti penerapan pendidikan intelek, mungkin
Indonesia bisa merdeka, “merdeka yang sebenar-benarnya!” Agar pelajar,
khususnya generasi muda bisa mendapatkan pendidikan moral, diperlukan tenaga
pengajar yang mempunyai moral dan intelek yang baik. Tidak seperti seorang guru
SMA yang baru-baru ini melakukan transaksi, membeli keperawanan siswinya yang
diperdagangkan oleh siswanya sendiri.
Fakta menunjukkan bahwa generasi penerus
bangsa membutuhkan pembinaan moral terutama dari keluarga dan pihak sekolah.
Hal ini tercermin dari berita yang mengungkap bahwa warung internet di
kota-kota besar sebagian besar dikunjungi oleh para pelajar dan mahasiswa,
termasuk anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama. Akan tetapi, ternyata
sebagian pengunjung tersebut, termasuk siswa SD dan SMP tidak menggunakan
fasilitas internet dengan sebaik-baiknya. Mereka tidak menggunakannya untuk
mencari informasi atau mempelajari hal-hal yang positif, tetapi menggunakannya
untuk mendapatkan hal-hal yang negatif, seperti pornografi. Tentu fakta ini
sangat meresahkan banyak pihak, terutama bagi para orang tua dan guru.
Sedangkan fakta tentang runtuhnya etika kejujuran yang dikhawatirkan akan terus
berlanjut, sudah menjadi berita yang tak asing lagi didengar, seperti :
korupsi, penyuapan, hilangnya supremasi hukum, dsb.
Generasi muda juga seharusnya bekerja
keras, karena kelak mereka akan menjadi tiang penyangga sang saka, merah putih
Indonesia, menggantikan tiang yang sudah rapuh. Dalam hal menyangga sang saka,
pengetahuan di perlukan agar sang saka bisa ditempatkan di tempat yang layak.
Sedangkan moral di butuhkan agar sebagai tiang penyangga tidak mudah rapuh.
Belum lagi sekarang jutaan, bahkan miliyaran telur rayap telah menetas. Jadi
sulit mempertahankan kekokohan tiang penyangga.
Tapi tetaplah kembangkan moral! Perbanyak
ilmu! Kobarkan semangat! Semangat patriotis! Semangat nasionalis! Semangat
generasi muda! Semangat yang bermoral! Semangat generasi pembawa perubahan!
Bagi kalian yang mengantungi moral, pergunakanlah moral kalian sebelum
membusuk. Negeri ini tidak hanya membutuhkan pemuda yang pintar dalam pengetahuan,
tapi pintar dalam bertindak. Semangat!***
0 komentar