Workshop Kepenulisan dalam Kegiatan Donor Dakwah

by - Januari 18, 2020

Panitia Donor Dakwah
Kegiatan Donor Dakwah dengan tema “Tantangan Generasi Islam Menghadapi Era Revolusi 4.0” telah diselenggarakan dengan baik dan lancar. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 25 Desember 2019 pukul 10.30-17.00 WIB ini bertempat di Masjid Sirojul Athfal Sukasirna dengan sasaran mad’u remaja masjid IKRIMSAS (Ikatan Remaja Islam Masjid Sirojul Athfal Sukasirna). Adapun bentuk kegiatan berupa pelatihan kepenulisan, public speaking, fotografi, dan sinematografi ini diikuti 20 peserta dengan latar belakang pendidikan siswa SMA dan mahasiswa.
  
Dalam kegiatan ini, penulis berperan sebagai ketua pelaksana dan pemateri pelatihan kepenulisan. Acara dimulai pukul 10.30 yang diawali sambutan ketua pelaksana dan sambutan perwakilan DKM Sirojul Athfal, Acep Arif Rahman.  Dalam sambutan, penulis memaparkan latar belakang penyelenggaraan Donor Dakwah. Tema yang diusung berdasarkan pesatnya perkembangan teknologi. Digitalisasi kehidupan yang menjamur tidak hanya memberi peluang tetapi juga tantangan yang kompleks. Beragam tantangan dipikul generasi milenial –sebagai pemilik era. Generasi Islam pun ikut memangku permasalahan, seperti narasi-narasi bermuatan hoaks dan ketidaksiapan umat dalam pemanfaatan teknologi. Maka dari itu, satu-satunya cara untuk menyudahi masalah adalah mendisrupsikan diri ke dalam glamoritas zaman dengan menguasai keterampilan kepenulisan untuk menekan asumsi-asumsi negatif; public speaking agar vokal menyuarakan Islam; fotografi untuk mengabadikan momen-momen keindahan Islam dari berbagai sudut; dan sinematografi agar unggul di kancah pertelevisian dan perfilman.

Pemaparan materi kepenulisan
Usai pembukaan, dilanjutkan ke acara inti yang dimulai pelatihan kepenulisan. Penulis menggunakan teknik feedback and discussion dalam membuka sesi. Pertanyaan ringan seperti seputar pentingnya menulis mampu menghangatkan suasana. Perbedaan jawaban nampak jelas, pemaparan mahasiswa lebih ilmiah karena dikuatkan berbagai teori, sedangkan siswa SMA memberikan jawaban yang sifatnya praktis. Selanjutnya, ditarik kesimpulan bahwa urgensi menulis bukan hanya ekspresi diri, tetapi juga upaya pelanggengan diri dalam peradaban, tantangan revolusi industri 4.0 yang mengharuskan terampil menulis, dan mengembalikan masa keemasan Islam yang pernah terjadi pada masa Dinasti Abasiyah sebagai pusat peradaban dunia dengan bermunculan para cendekiawan muslim.

Materi dilanjutkan mengenai waktu yang tepat untuk menulis dan tempat, situs, atau sumber untuk mencari referensi. Waktu yang penulis paparkan agar produktif menulis adalah saat mood, malam, subuh, dan saat dalam tekanan (deadline). Adapun tempat atau situs untuk mencari referensi adalah perpustakaan, situs berita daring, jurnal daring, kompasiana, pdfdrive.com, dan perpusnas daring. Penulis lebih menekankan yang bersifat daring karena melihat fakta lapangan bahwa generasi saat ini sangat kadung akrab dengan smartphone dan laptop. Situs berita daring diantaranya CNN, tribunews, kompas, dan jurnal-jurnal yang dapat diakses situs garudaristekdikti, situs jurnal universitas, dan google scholar. Peserta pun diinstruksi berselancar di situs-situs daring tersebut dan mengundah jurnal.

Kelompok perempuan sedang berdiskusi
Setelah itu, peserta mendapatkan materi tahapan dan teknik menghasilkan tulisan yang baik, yaitu berwudhu, tentukan topik, membuat kerangka tulisan, mencari referensi, membaca referensi, menulis semampunya, cek tulisan, revisi, dan publikasi. Peserta dibagi ke dalam dua kelompok yang ditugaskan membuat kerangka tulisan dengan tema pendidikan Islam dan era revolusi industri 4.0. Dikarenakan keterbatasan waktu, tahap cek tulisan, revisi, dan publikasi dilakukan pkl. 16.30-17.00. 

Pembuatan blog
Kerangka yang dibuat dikumpulkan dan setiap kelompok diwakili satu orang untuk tahap revisi. Hasil akhir tulisan dijadikan satu dengan judul “Pendidikan Islam dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0”. Adapun untuk publikasi tulisan, dikaryakan dalam mading dan situs blog. Ketua IKRIMSAS dibimbing dalam pembuatan blog dan pemanfaatannya (blog: www.ikrimsas.blogspot.com). Adapun mading diletakkan di serambi masjid. 

Kegiatan Donor Dakwah diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan sertifikat sebagai ucapan terima kasih kepada IKRIMSAS. 




Penyerahan sertifikat kepada ketua IKRIMSAS

You May Also Like

0 komentar