Johari Window: Cara Memahami Kemampuan Diri
Sumber Gambar: flixabout.com |
Pernah gak temen kalian lebih tau potensi kalian dibandingkan diri kalian sendiri?
Hal ini seringkali terjadi pada setiap kita, apalagi saat remaja. Masa-masa sedang memahami diri dan membentuk identitas diri. Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan sepanjang rentang kehidupan manusia yang penuh dengan masalah, tantangan, dan harapan. Salah satu masalah terbesarnya adalah ketika mengalami krisis identitas.
Remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas akan menderita kebingungan identitas, akibatnya membuat remaja menarik diri, mengisolasi diri dari kawan-kawan, dan menampilkan kerpibadian yang tidak jelas dan terombang-ambing.
Kita kerapkali bertanya-tanya, "Siapa aku? Apa keunggulanku? Apakah cuma kelemahan yang aku punya? Bagaimana menemukan bakat terpendamku?"
Mengenal dan memahami diri memang tak mudah, tapi itu harus dilakukan. Jika kita sudah bisa memahami diri, sudah tentu harus bisa mengoptimalkan potensi dan kelebihan yang dimiliki untuk mencapai kesuksesan dan kegemilangan masa depan. Dan jangan lupa, kita pun harus bisa menerima kekurangan diri dengan tetap berupaya untuk meminimalisir, sehingga tidak menimbulkan suatu masalah atau bahkan mengubur segala kehebatan diri kita.
Akhirnya, pemahaman diri dapat membantu kita dalam menentukan arah dan tujuan hidup yang realistis, memiliki cita-cita yang sesuai dengan potensi diri, dan mencapai kematangan dalam karir.
Lalu timbul pertanyaan, "Bagaimana cara memahami diri?"
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Johari Window. Apa itu? berupa diagram untuk menggambarkan dan memperbaiki self awareness dan mutual understanding antarindividu. Nama Johari diambil dari gabungan kedua nama, yaitu (Jo)seph luft dan (Harry) Indgham, yang akhirnya disingkat menjadi Johari -mungkin biar mudah di lidah orang Indo hehe.. Konsep Johari Window dikembangkan sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela.
'Jendela' tersebut terdiri dari 4 area, yaitu:
1. Area terbuka (Open Area)
Area Terbuka adalah apa yang diketahui kita dan juga diketahui oleh orang lain/ teman kita. Ada kesesuaian pandangan. Bagi yang telah mengenal potensi dan kemampuannya sendiri, kelebihan dan kekurangannya sangatlah mudah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, sehingga tipe ini selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya.
Mengapa demikian? Karena dia paham dirinya, sehingga dia pun paham apa yang harus dilakukannya -terlebih orang lain pun mengetahui kemampuannya. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
2. Area buta (Blind Area)
Apa yang tidak diketahui oleh kita sendiri, tetapi diketahui oleh orang lain. Bila hal tersebut terjadi, maka berkomunikasi merupakan cara agar kita bisa memahami diri sendiri. Diperlukan umpan balik dari orang lain. Pelru Percaya diri dan keterbukaan. Hal ini acapkali terjadi, terlebih jika kita memiliki teman dekat. Biasanya mereka akan memberitahumu tentang potensi yang kamu miliki. Maka dari itu, inilah pentingnya berinteraksi dengan orang sekitar, apalagi yang sudah diaktegorikan sahabat.
3. Area tersembunyi (Hidden Area)
Area tersembunyi adalah apa yang hanya diketahui oleh kita, dan tidak diketahui oleh orang lain. Biasanya hal ini memicu terjadinya miskomunikasi tentang kita. Cenderung menutup diri dan sembunyi-sembunyi. Dalam beberapa aspek, memang suatu informasi tak perlu diumbar, tetapi juga jangan terlalu banyak yang disimpan.
4. Area gelap/ tidak diketahui (Unknown Area)
Area Gelap/ Tidak Diketahui (Unknown Area). Merupakan informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Semakin kita tumbuh dewasa, maka jendela ini akan mengecil. Pendidikan dan pengalaman berperan didalamnya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model Johari Window merupakan suatu model yang dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki individu dari sudut pandang diri sendiri dan orang lain. Hal ini erat kaitannya dengan intensitas kita berkomunikasi, baik itu intrapersonal, interpersonal, atau bahkan kelompok. Komunikasi bertujuan untuk mendapatkan umpan balik yang ditujukan untuk membuktikan informasi yang konstruktif dalam rangka membantu seseorang untuk menjadi sadar bagaimana perilaku seseorang memengaruhi orang lain. Sehingga akan terjadi pertukaran ide dan berakhir menjadi pembentukan diri.
Setelah kita memahami diri kita, orang akan menyadari 'siapa saya?'. Namun, hal itu bukan akhir dari apa yang akan dilakukan dalam hidup ini. Pemahaman diri adalah sebagai wahana untuk mencapai tujuan hidup. Oleh karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan 'siapa saya?' maka pertanyaan selanjutnya adalah 'saya ingin menjadi apa dan siapa?' Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran dan mimpi-mimpi yang dimainkannya.
0 komentar