Penghimpun Dosa
Sumber gambar: Pinterest |
Akan tiba saatnya satu ikat menjadi dua terurai
Akan tiba masanya menjejaki dimensi yang berbeda
Akan tiba waktunya gembira karena anak cucu
Akan tiba kalanya meringis sebab sanak saudara
“Kullu Nafsin Dza Iqotul Maut”
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati
Tuhan peringati makhluk bumi dengan firman-Nya
Siap tak siap, ruh manusia akan bersua di pelataran rumah-Nya
Entah dengan suguhan hidangan yang nikmat
Atau pengabaian yang teramat hina
Sejenak pikiran tergopoh
Butir-butir pertanyaan berkeliaran
“Apakah aku siap menyatu dengan bumi?
Apakah aku cukup bekal untuk berkunjung ke dimensi abstrak?
Apakah Tuhan akan menunggu dengan tangan terbuka untuk mendekapku?”
Segala persoalan membisukan sekujur tubuh
Bukan seberapa banyak pahala yang telah ku kumpulkan
Setumpuk dosa yang membukit selalu menjadi buah bibir antara hati dan pikiran
Teguran-teguran Yang Maha Kuasa sering kubaca dalam lembaran ayat
Iya, hanya sekadar membaca, bukan berkaca
Termenung, sesekali menelusuri diri
Kian dalam, kian menyadari
Tak ada sekat antara aku dan iblis
Penghimpun dosa yang ulung
Larangan-Nya menjadi kelaziman di setiap harinya
Sedari mentari menyibakkan ketangguhannya hinga munculnya bulan menampilkan ketenangannya, segala kehinaan habis kusetapaki
Dosa kepada diri, handai taulan, tetangga, semua kuraup
Lantas, masihkah pantas kucium aroma surga?
Ya Allah,
Kusadari, dosa-dosa yang kuhimpun tak pantas kutampilkan di hadapan-Mu
Namun, tak ingin aku sampai hilang harapan
Jangan lepaskan aku dalam tuntunanmu
Kuatkan jiwaku mendobrak nafsu setan
Kuatkan ragaku menjalani beragam kebaikan
Jika tiba saatnya,
Jenguk aku di pusara dengan sentuhan ridho-Mu
#1November2019
0 komentar