Jadi Diri Sendiri pada Usia Muda
“Jadi diri kamu sendiri aja!”
1. Mencatat kelebihan dan kekurangan
kita.
“Jangan denger omongon mereka
tentang kamu”
“Jangan didenger, belum tentu mereka
sama dengan apa yang diomongin”
Pernyataan-pernyataan itu tidak asing
lagi kita dengar, terutama untuk kalangan remaja yang pribadinya masih labil.
Mungkin diantara kalangan usia peralihan dari anak-anak ke dewasa banyak yang
“kemakan” dengan omongan-omongan yang sama seperti pernyataan diatas. Betul?
Penulis pun sama, perasaan sudah melakukan yang terbaik tapi masih ada saja
yang ngomen ini itu. Entah siapa yang salah, pribadi kita atau orang
yang tidak suka kita berubah.
Ada juga orang yang keukeuh menjadi
diri sendiri, padahal apa yang dilakukannya itu tidak sesuai norma dan hukum.
Pasti alasannya itu, “Ini hidupku, yang jalanin aku sendiri, kok kalian
yang repot”, betul bukan?. Penulis pikir, jawaban tersebut adalah jawaban orang
egois, keras kepala, dan keras hati. Padahal sudah jelas-jelas di dalam Alquran
pun sudah jelas kita itu sesama manusia apalagi sesama muslim harus saling
menasehati untuk kebenaran dan kesabaran (tengok surat Al-Ashr ayat 3
deh, makanya jangan cuma dibaca, tapi dipahami juga). Masih mau keras
kepala untuk tidak menerima kebenaran? Pikir-pikir lagi aja deh. Hehe..
Pentingnya Mengenali Diri Sendiri
Mengenal diri sendiri amat penting
dalam hidup ini. Sebab orang yang mengenal dirinya akan mengetahui kelebihan
dan kekurangannya. Ia akan pandai menempatkan diri dalam pergaulan, juga mampu
mengelola kelebihannya (potensi) untuk meraih kesuksesan hidup di masa depan
dunia dan akhirat.
Lalu, apa boleh kita mengabaikan jati
diri sendiri? Tidak, kita tidak boleh mengabaikan siapa diri kita sebenarnya.
Karena sesungguhnya setelah kita mengenal diri kita maka kita akan mengetahui
makna dan tujuan hidup kita di dunia. Mereka yang mengabaikan masalah jati diri
adalah orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk memahami hidupnya. Maka
jadilah mereka orang-orang yang labil, ikut-ikutan, dan berjalan tanpa arah.
Masih untung jika ikut-ikutan tapi tahu ilmunya, kalo enggak?.
Banyak orang berkata “Jalani saja
hidup ini, ikuti alurnya saja”. Maukah kalian menjalani kehidupan ini tanpa
arah dan tujuan? Nantinya berakhir dengan kesedihan, kesengsaraan, dan
penyesalan. Penulis pribadi tidak mau. Penulis ingin hidup ini bisa sejahtera
dan berakhir dengan senyuman indah. Maka kita harus tahu dan harus menemukan
jati diri kita agar kita tahu arah tujuan hidup kita.
Bagaimana Cara Mengenali Diri
Sendiri?
Lalu, bagaimana cara mengenali diri
sendiri? Supaya kita tidak terjerumus di jalan yang salah. Penulis sendiri
mempunyai cara tersendiri untuk mengenali pribadi penulis sendiri, yaitu :
Banyak diantara kita yang hanya membanggakan dan mengasah
kelebihan dan menghiraukan kekurangan yang kita miliki. Padahal, jika ingin
menjadi pribadi yang unggul kita harus tahu dulu kekurangan kita, karena jika
begitu kita akan introspeksi diri dan secara perlahan memudarkan kekurangan
kita. Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan mengenal diri
kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa sebenarnya kelebihan dan
kekurangan kita.
2. Dekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Nah, ini adalah cara yang harus dilakukan. Bukankah Allah itu lebih dekat
dengan kita dibanding siapapun? (Itu pun jika kita dekat dengan Allah, Hehe…). Dengan
ibadah, Allah akan memberikan banyak hidayah kepada kita, termasuk lebih
mengenal diri sendiri.
“Dan janganlah kamu seperti
orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada
diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(Q.S. Al-Hashr (59) ayat 19)
3. Gunakan catatan itu untuk memperbaiki
kekurangan kita. Sebaliknya, menggunakan kelebihan yang kita miliki untuk
merancang cita-cita yang sesuai dengan potensi (kelebihan) yang kita miliki.
4. Mengenal diri sebenarnya bukan hanya
siapa diri kita pada saat ini, tapi juga siapa diri kita di masa mendatang
(konsep diri).
Oleh sebab itu, kita bisa membentuk diri kita seperti apa yang kita
kehendaki. Caranya, masukkan terus menerus pikiran positif seperti apa diri
kita di masa mendatang. Yakinkan diri sendiri bahwa kita bisa berubah seperti
apa yang kita mau. Maka diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari diri
kita di masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri).
Sudah jelas bukan? Ayo, jangan takut
untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik! Saatnya mencerna apa yang
dikatakan orang dan bulatkan tekad untuk berubah. Jadilah diri sendiri yang
membanggakan bukan membangga-banggakan kekeras kepalaan kita. Saatnya “be your
the best self”.
“To help yourself, you must be
yourself. Be the best that you can be. When you make a mistake, learn from it,
pick yourself up and move on.” –Dave Pelzer
0 komentar