Jadi Diri Sendiri pada Usia Muda

by - April 23, 2018

“Jadi diri kamu sendiri aja!”
“Jangan denger omongon mereka tentang kamu”
“Jangan didenger, belum tentu mereka sama dengan apa yang diomongin

Pernyataan-pernyataan itu tidak asing lagi kita dengar, terutama untuk kalangan remaja yang pribadinya masih labil. Mungkin diantara kalangan usia peralihan dari anak-anak ke dewasa banyak yang “kemakan” dengan omongan-omongan yang sama seperti pernyataan diatas. Betul? Penulis pun sama, perasaan sudah melakukan yang terbaik tapi masih ada saja yang ngomen ini itu. Entah siapa yang salah, pribadi kita atau orang yang tidak suka kita berubah.

Ada juga orang yang keukeuh menjadi diri sendiri, padahal apa yang dilakukannya itu tidak sesuai norma dan hukum. Pasti alasannya itu, “Ini hidupku, yang jalanin aku sendiri, kok kalian yang repot”, betul bukan?. Penulis pikir, jawaban tersebut adalah jawaban orang egois, keras kepala, dan keras hati. Padahal sudah jelas-jelas di dalam Alquran pun sudah jelas kita itu sesama manusia apalagi sesama muslim harus saling menasehati untuk kebenaran dan kesabaran (tengok surat Al-Ashr ayat 3 deh, makanya jangan cuma dibaca, tapi dipahami juga). Masih mau keras kepala untuk tidak menerima kebenaran? Pikir-pikir lagi aja deh. Hehe..
Pentingnya Mengenali Diri Sendiri
Mengenal diri sendiri amat penting dalam hidup ini. Sebab orang yang mengenal dirinya akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Ia akan pandai menempatkan diri dalam pergaulan, juga mampu mengelola kelebihannya (potensi) untuk meraih kesuksesan hidup di masa depan dunia dan akhirat.

Lalu, apa boleh kita mengabaikan jati diri sendiri? Tidak, kita tidak boleh mengabaikan siapa diri kita sebenarnya. Karena sesungguhnya setelah kita mengenal diri kita maka kita akan mengetahui makna dan tujuan hidup kita di dunia. Mereka yang mengabaikan masalah jati diri adalah orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk memahami hidupnya. Maka jadilah mereka orang-orang yang labil, ikut-ikutan, dan berjalan tanpa arah. Masih untung jika ikut-ikutan tapi tahu ilmunya, kalo enggak?.

Banyak orang berkata “Jalani saja hidup ini, ikuti alurnya saja”. Maukah kalian menjalani kehidupan ini tanpa arah dan tujuan? Nantinya berakhir dengan kesedihan, kesengsaraan, dan penyesalan. Penulis pribadi tidak mau. Penulis ingin hidup ini bisa sejahtera dan berakhir dengan senyuman indah. Maka kita harus tahu dan harus menemukan jati diri kita agar kita tahu arah tujuan hidup kita.

Bagaimana Cara Mengenali Diri Sendiri?
Lalu, bagaimana cara mengenali diri sendiri? Supaya kita tidak terjerumus di jalan yang salah. Penulis sendiri mempunyai cara tersendiri untuk mengenali pribadi penulis sendiri, yaitu :

1. Mencatat kelebihan dan kekurangan kita.
Banyak diantara kita yang hanya membanggakan dan mengasah kelebihan dan menghiraukan kekurangan yang kita miliki. Padahal, jika ingin menjadi pribadi yang unggul kita harus tahu dulu kekurangan kita, karena jika begitu kita akan introspeksi diri dan secara perlahan memudarkan kekurangan kita. Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan mengenal diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa sebenarnya kelebihan dan kekurangan kita.

2. Dekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Nah, ini adalah cara yang harus dilakukan. Bukankah Allah itu lebih dekat dengan kita dibanding siapapun? (Itu pun jika kita dekat dengan Allah, Hehe…). Dengan ibadah, Allah akan memberikan banyak hidayah kepada kita, termasuk lebih mengenal diri sendiri.
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(Q.S. Al-Hashr (59) ayat 19)

3. Gunakan catatan itu untuk memperbaiki kekurangan kita. Sebaliknya, menggunakan kelebihan yang kita miliki untuk merancang cita-cita yang sesuai dengan potensi (kelebihan) yang kita miliki.

4. Mengenal diri sebenarnya bukan hanya siapa diri kita pada saat ini, tapi juga siapa diri kita di masa mendatang (konsep diri).
Oleh sebab itu, kita bisa membentuk diri kita seperti apa yang kita kehendaki. Caranya, masukkan terus menerus pikiran positif seperti apa diri kita di masa mendatang. Yakinkan diri sendiri bahwa kita bisa berubah seperti apa yang kita mau. Maka diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari diri kita di masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri).

Sudah jelas bukan? Ayo, jangan takut untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik! Saatnya mencerna apa yang dikatakan orang dan bulatkan tekad untuk berubah. Jadilah diri sendiri yang membanggakan bukan membangga-banggakan kekeras kepalaan kita. Saatnya “be your the best self”.

“To help yourself, you must be yourself. Be the best that you can be. When you make a mistake, learn from it, pick yourself up and move on.” –Dave Pelzer

You May Also Like

0 komentar