Langkahnya mulai gemetar
Sorot matanya mulai redup
Namun, kasih sayangnya tak pernah redup
Baju lusuh setia menemaninya
Berbekal kaca mata ia menyongsong hari tua
Setetes air matanya
Mampu mengguncangkan hati sanubari khalayak dunia
Wanita tua,
Kini kau tak seperti dulu
Yang selalu mendorongku menyongsong masa depan
Menopang kekuatan jiwa menghadapi persoalan
Walau dirimu hilang dari peradaban
Lenyap dalam impian
Musnah ditelan zaman
Namun, dirimu akan selalu bersenandung di alam khayalan
Kutelusuri gemerlap dunia
Kucoba meraih impian
Meraih seseorang seperti mu
Namun, hanyalah petaka yang aku dapat dari mereka