Sumber gambar: favim.com Malam yang sendu. Kudopang dagu di jendela kayu yang mulai menunjukkan tanda-tanda hendak roboh. Sembari memandangi alam luar, perlahan kata demi kata dalam surat dari sekolah kuelus penuh iba. “Apakah aku bisa membulatkan kata “Ya” di surat ini?” lirihku. “Pasti bisa a.” Wanita paruh baya menjawab dengan yakin. *** “A, ayo bangun, biar nanti gak telat” Tak satu dua kali...