• Beranda
  • Artikel dan Esai
  • Akademik
    • Beasiswa dan Kepemudaan
    • Tugas Kuliah
    • Soon
  • Puisi
  • Cerpen
  • Pidato
  • Jajan Yuk!
  • Excel
instagram facebook youtube Google+ bloglovin Email

Aksara Fauzi

"Aku hadir saat mata terpejam..."


Once upon a time, there was a poor boy named Malin Kundang. He lived with his old mother in West Sumatera. He was very nice boy but he was very angry with his poor. He wanted to be rich. He wanted to went to a City.

“ Malin... Please don’t go. Please don’t leave me alone “ said the Mother.

“ No, Mom. I have to go to a City. We are so poor here “ said Malin Kundang.

“ We are poor, but we are happy. Aren’t We? “

“ No, I am not happy at all ”

“ Weel, if you want to go. I can’t stop you for leaving. But promise me. You’ll never forget me, Okay? “ Asked the mother.

“ Don’t worry mom! I’ll be all right”

As his mother predicted before. Malin Kundang hadn’t contacted her yet. Every morning, she stood on the pier. Every night, she pray to the God for her son safety. She kept waiting and praying for him.

Ten years later. Malin Kundang became rich. He felt so lucky. Unfortunately, he was becoming arrogant. 

“Now, I am a rich man. I have a lot of money. I have a very big ship. And i have a pretty woman, ha...ha...ha...” said Malin one day.

A day later, Malin Kundang returned to his town for a business. When he got down from his ship, suddenly! An old woman got close to him and said. 

“ Malin.. How are you darling? ”

“ Who are you? I don’t know you! “ Malin Kundang pretended to forget.

“ I am your mother Malin “ said the mother.

“ It’s impossible, I don’t have a poor mom like you!”

“ Malin.. Please.. Open your eyes! I am your mom, Malin! “

“ Go away crazy! I am not your son ”

After all, the mother couldn’t hold the pain anymore. She cried and cried.

“ Dear God, if he isn’t my son, please save his journey. But if he is my son, I cursed him to become a stone!! “ She prayed to the God

In the quiet sea, suddenly the wind blew so hard, and a thunderstorm came. Malin Kundang’s huge ship was wracked. He was thrown by the wave out of his ship and fell on a small island.

“ Mom! I am sorry! Please forgive me!” Asked Malin.

Suddenly, his whole body turned into a stone.

Moral Value

Well friends, from the story we can take the lesson that if we want to get God’s blessing, we should honor our parents whatever and however they are. Our prophet Muhammad SAW. Said in hadist “Allah’s blessing depends on parent’s blessing and Allah’s fury depends on parents fury”

-The End-


Video: Storytelling Malin Kundang (Juara 1 Storytelling Se-Jurusan KPI UIN Bandung)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Assalamualaikum!
Hallo! Apa kabar? Semoga sehat selalu ya..

Berjumpa lagi dengan Aksa di tahun yang berbeda tapi kabar yang sama nih. Hehe..

APA TUH???

Coba tebak, sesuatu yang berharga, menjamin perkuliahan, uang makan, bikin bangga orang tua, dan bikin seneng pacar (Buat yang JOMBLO, Maaf). Apalagi kalau bukan BEASISWA!!!!

"Lah, Kok Bisa Bikin Seneng Pacar?"

Iya dong. Kan uang jajan kita terjamin tuh, pastinya pacar juga kecipratan. hahaha..

Beasiswa yang akan Aksa informasikan adalah Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (Beasiswa-PPA). Sebenarnya, beasiswa ini bukan cuma di UIN Bandung saja, di semua universitas pun terdapat beasiswa ini. Jadi, kalian bisa langsung tanyakan saja ke bagian Beasiswa di fakultasnya masing-masing yaaa..

Beasiswa PPA 2019 ini ditujukan bagi mahasiswa aktif yang berada di jenjang S1/DIV atau mahasiswa D3. Untuk teknis beasiswa PPA 2019 - 2020 tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya, di mana pendaftaran ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi. Jadi, jangan lengah untuk cari info ke unviersitasnya masing-masing yah! Kabar-kabarnya, penerima beasiswa dan bantuan biaya pendidikan PPA akan memperoleh dana sebesar Rp 400 ribu/bulan atau jika diakumulasikan dalam satu semester, berkisar Rp 2.400.000. 


"Berapa duit nih?"

Pengalaman Aksa tahun kemarin (Alhamdulillah, dapat hehe) mendapat beasiswa sebesar Rp 2.000.000.  Dan ini tidak kontinu ya, cuma sekali kasih saja, semester selanjutnya harus mendaftarkan diri dan ikut seleksi lagi.

Alur Pendaftaran BEASISWA PPA 2019 UIN Sunan Gunung Djati Bandung


Deadline Pendaftaran 

Sabtu, 11 Mei 2019 12:00 WIB - Jumat, 17 Mei 2019 12:02 

TAHAP KE-1:
1. Buka link http://beasiswa.uinsgd.ac.id/
2. Klik portal Beasiswa, lalu pilih Portal Beasiswa PPA

3. Login dengan akun SIMAK kalian
4. Isi Formulir Pendaftaran (Berisi data diri)
  • Upload Foto 3x4 Background Merah (Ukuran Maks. 1 mb)
  • Upload KTM
  • Upload Transkrip Nilai (pdf)
  • Upload Sertifikat Prestasi (Tingkat Wilayah Tertinggi) *Jika ada
5. Cetak Formulir Pendaftaran
6. Lengkapi persyaratan
  • Formulir Pendaftaran
  • Transkrip Nilai Asli
  • Fotocopy KTM (Jika belum memiliki KTM, sepengalaman Aksa tahun kemarin, membuat Surat Keterangan Pengganti KTM di Gedung Al-Jamiah (depan Gedung Abdjan)
  • - Fotocopy Piagam Prestasi (Biasanya diminta yang selama kuliah saja, tetapi, tahun kemarin, Aksa FC Piagam Prestasi yang SMA juga hehe)
7. Berkas diserahkan ke bagian Kemahasiswaan lt. 4 Gedung Al-Jamiah 
8. Diserahkan pada 20-21 Mei 2019 sesuai warna Map Fakultas masing-masing
9. Tunggu Pengumuman tangal 28 Mei 2019

TAHAP KE-2 (PENGUMUMAN)
1. Buka link http://beasiswa.uinsgd.ac.id/
2. Klik Portal Beasiswa, lalu pilih Portal Beasiswa PPA
3. Klik Menu "Pengumuman" di menu Portal Beasiswa

Tidak Lulus, Coba tahun depan!

LULUS, lanjut lengkapi data
  • Membuat Rekening Bank Syariah Mandiri (BSM)
  • Lengkapi data rekening BSM di website
  • Upload Buku Rekening (Scan)
*Tahun kemarin, yang lulus beasiswa diminta fotocopy rekening BSM masing-masing yang kemudian diserahkan ke bagian Kemahasiswaan di lt. 4 Gedung Al-Jamiah
*Itu DULU ya, gatau kalau sekarang, tapi untuk jaga-jaga... Fotocopy aja dulu, hehe

"Kapan Cairnya??"

Tahun kemarin, beasiswa PPA cair pada akhir bulan Oktober. *Sabar banget aku tuh...
Semoga saja, tahun sekarang akan cepat cairnya yah.. Aamiin..


Sewaktu-waktu postingan ini akan mengalami perubahan
Tetap pantengin terus ya!

JANGAN LUPA INFORMASIKAN KE TEMAN-TEMAN KALIAN
GOOD LUCK!


Wassalamualaikum.

Sumber: uinsgd.ac.id



Share
Tweet
Pin
Share
24 komentar
Source: iam1n4.com

Perbincangan mengenai bullying kembali mencuat ke permukaan. Masalah kolot yang biasanya terjadi di sekolah ini berubah tempat seiring perkembangan teknologi dunia yang semakin menggila. Salah satunya yakni internet sebagai produk kecanggihan teknologi yang tidak hanya menjadi sebuah keuntungan dalam mempermudah segala hal, namun juga menjadi mimpi buruk bagi sebagian orang.

Akhir-akhir ini media sosial sedang menjadi tempat fitnah, gibah, dan bully di kalangan remaja. Bagaimana tidak, setiap timeline disesaki berita cyberbullying yang menimpa seorang remaja yang mendadak viral karena suatu aplikasi yang memiliki tujuan awalnya sebagai tempat hiburan untuk menghilangkan penat. Padahal, tidak sedikit orang-orang yang mengomentari lelaki yang masih mengenyam bangku SMP ini ternyata tahu dia dari “katanya” alias berita dari mulut ke mulut yang tidak bisa dijamin kebenarannya. 

Hukum “sekali berbuat salah selamanya dilabeli salah” sepertinya telah menjadi aturan pasti di media sosial walaupun si pelaku telah melakukan beribu kebaikan. Setelah melontarkan klarifikasi yang sebenarnya terjadi di lapangan, para netizen tetap saja berburuk sangka dengan mencibirnya bahwa hal demikian hanyalah untuk sensasi semata dan meningkatkan pamor. Mungkin istilah “netizen Maha Benar” adalah hal yang pas namun dilihat dari sisi yang buruk.

Apa itu Bullying?

Sebelum lebih jauh, kita harus tahu dahulu arti bully itu sendiri. Secara harfiah, kata “bully” berarti menggertak dan mengganggu orang yang lebih lemah. Istilah bullying kemudian digunakan untuk menunjuk perilaku agresif seseorang atau kelompok yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap orang atau kelompok yang lebih lemah untuk menyakiti korban secara fisik atau mental. Bullying bisa berupa kekerasan dalam bentuk fisik (misal: menampar, memukul, menganiaya, menciderai), verbal (misal: mengejek, mengolok-olok, memaki), dan mental/ psikis (misal: memalak, mengancam, mengintimidasi, mengucilkan) atau gabungan diantara ketiganya (Olweus, 1993: 24).

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bullying terjadi karena dua hal, yaitu ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku bullying dan korban dan adanya penyalahgunaan ketidakseimbangan kekuatan tersebut untuk kepentingan pelaku dengan cara mengganggu, menyerang secara berulang kali, atau dengan cara mengucilkan orang lain. Kepentingan bullying pun beragam, diantaranya untuk menunjukkan kekuasaan atau superioritas, kepentingan ekonomi, atau bahkan sekedar ikut-ikutan untuk memenuhi kepuasaan diri melihat orang lain tunduk atau takut kepadanya.

Cyberbullying, Kejahatan Masa Kini 

Kasus bullying yang berdampak fatal bagi paradigma korban bullying tidak hanya tersebar di dunia nyata namun telah merambah ke dunia maya atau biasa disebut Cyberbullying. Hal ini disebabkan karena penyalahgunaan dari teknologi informasi yang semakin pesat perkembangannya. Pemanfaatan teknologi informasi di dunia sekarang ini memang bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi banyak keuntungan dan manfaat yang bisa kita dapatkan, diantaranya teknologi informasi dapat mempermudah manusia dalam menjalani tugas kehidupannya serta meningkatkan kualitas hidupnya. Tetapi di sisi lain tidak sedikit kerugian dalam bentuk hal-hal negatif yang menyertai penggunaan teknologi informasi ini. Salah satu dampak negatif yang timbul dengan adanya teknologi informasi ini adalah munculnya fenomena Cyberbullying di semua kalangan usia.

Cyberbullying atau kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan kekerasan secara fisik. Ada istilah “lidah lebih tajam daripada pedang” itu memanglah benar adanya. Jika dengan fisik mungkin hanya akan melukai bagian luar yang bisa segera diobat dan depresi yang tidak terlalu tinggi, namun dengan lidah yang tanpa adanya filterisasi mampu mengoyak psikis si korban sehingga menyebaban depresi yang lebih tinggi, merasa tidak berharga, terisolasi, dan tak berdaya untuk melawan. Bahkan, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Hinduja dan Patchin mengungkapkan fakta bahwa meskipun tingkat bunuh diri di AS menurun 28,5% pada tahun-tahun terakhir namun ada tren pertumbuhan tingkat bunuh diri pada anak dan remaja usia 10 sampai 19 tahun. 

Sebagai efek jera terhadap para cyberbullier, pemerintah Indonesia mengeluarkan undang-undang yang mengatur kasus cyberbullying. Dalam pasal 29 UU ITE dijelaskan bahwa ancaman hukuman atas setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi diancam hukuman pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (Pasal 45 ayat 3).  

Di Indonesia sendiri, jika tidak mengikuti tren yang aktual dianggap kudet dan tidak hits. Namun, tren menjadi bagian dalam kelompok para pelaku bullying bukanlah hal yang pantas. Justru dengan demikian dapat diketahui kualitas diri orang tersebut. Sesuatu yang salah dikomentari dengan yang salah hanya akan menciptakan ketidakseimbangan kehidupan dan bahkan menjerumuskan kepada jurang kesengsaraan. Boleh jadi yang direndahkan dan ditertawakan adalah lebih baik daripada yang merendahkan dan menertawakan sebagaimana yang telah termaktub dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 11. Bahkan jika dilihat dari sisi Islam, seseorang yang menggunjing orang lain disamakan dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (Q.S. Al-Hujurat ayat 12), menjijikan bukan?.

Maka dari itu, marilah menjadi manusia yang selalu berpikir sebelum bertindak. Introspeksi sebelum diskriminasi. Kualitas diri manusia tidak hanya dilihat dari seberapa tingginya pendidikan, namun seberapa pintarnya menjaga tutur kata dan tindakannya agar tetap menjadi manfaat untuk orang banyak. 

“Let’s make this country as a better place for us, our next generation, and our children. Say NO to bully! Say YES to love and peace!”***

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Kiriman Lampau

Siapakah Aksa?

Siapakah Aksa?
Aku adalah apa yang kamu baca dan dengar

Ikuti dan Tanya Aku!

  • instagram
  • facebook
  • youtube
  • Google+
  • pinterest
  • youtube

Apa aja yang banyak dicari?

  • [Syarhil] Akhlak Rasulullah sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral
    Ilustrasi Assalamualaikum wr.wb. Dewan juri yang kami hormati! para peserta Musabaqah Syarhil Qur’an yang berbahagia, serta ha...
  • Dollar menjadi Raja
    “Waduh! Sembako mahal!” “BBM naik!” “Kemana pemerintah? Kok bahan-bahan pokok jadi mahal!” Itulah beberapa pernyataan yang terlo...
  • Disiplin, Apakah perlu?
    Saat mendengar kata “Disiplin” maka pikiran yang terlintas di benak kita adalah suatu beban atau suatu tanggung jawab yang ...
  • Beasiswa PPA 2019 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    Assalamualaikum! Hallo! Apa kabar? Semoga sehat selalu ya.. Berjumpa lagi dengan Aksa di tahun yang berbeda tapi kabar yang sama...
  • [Story Telling] Malin Kundang (+Video)
    Once upon a time, there was a poor boy named Malin Kundang. He lived with his old mother in West Sumatera. He was very nice boy but he...
  • Mengenal Pilar Budaya Cianjur
    Sejak dahulu, Kabupaten Cianjur sudah terkenal dengan budaya 3M (Maos, Mamaos, Maenpo) yang menjadi ciri Kabupaten Cianjur. Bupati Cianjur...
  • Ruksakna Iman jeung Alam (Bahasa Sunda)
    Sumber: ISNET Dina surat Ar-Rum ayat 40 deugika 42, Alloh negeskeun ka manusa, yén ‘ngayugakeun kahirupan’ , ‘nyiptakeun rejeki’ ajan...
  • Best Position Paper Asia World MUN III (Committee OIC)
    Topic : “Discussing the Roles of Member States and the OIC in Response to the Ongoing Refugee Crisis” Commit...
  • [PUISI] Tangis (W.S. Rendra)
    Tangis Karya: W.S. Rendra Ke mana larinya anak tercinta Yang diburu segenap penduduk kota? Paman Doblang! Paman Doblang! Ia la...
  • Cyberbullying, Tren Generasi Milenial Indonesia
    Source: iam1n4.com Perbincangan mengenai bullying kembali mencuat ke permukaan. Masalah kolot yang biasanya terjadi di sekolah ini b...

Postingan Terbaru!!

Ada Apa Aja?

  • Artikel dan Essai
  • Beasiswa dan Kepemudaan
  • Cerpen
  • Excel
  • Pidato
  • Puisi
  • Tugas Kuliah

Garis Waktu

  • Desember 2023 (1)
  • September 2021 (1)
  • Agustus 2021 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • Maret 2021 (3)
  • November 2020 (3)
  • Oktober 2020 (1)
  • September 2020 (1)
  • Agustus 2020 (6)
  • Juli 2020 (3)
  • Juni 2020 (1)
  • Mei 2020 (3)
  • April 2020 (7)
  • Maret 2020 (5)
  • Februari 2020 (1)
  • Januari 2020 (5)
  • November 2019 (1)
  • Oktober 2019 (1)
  • Juni 2019 (1)
  • Mei 2019 (1)
  • Maret 2019 (1)
  • Februari 2019 (1)
  • Januari 2019 (2)
  • Desember 2018 (6)
  • November 2018 (3)
  • Oktober 2018 (10)
  • September 2018 (5)
  • Agustus 2018 (6)
  • Juli 2018 (3)
  • April 2018 (6)
  • Desember 2015 (8)
  • Juli 2015 (1)
  • April 2015 (1)
  • Maret 2015 (9)

Created with by Aksara Fauzi | Helped by Someone